Perilaku Hedonis Masa Kini
Sampai saat ini hedonisme atau falsafah mencari kenikmatan cukup populer. Dalam masyarakat kita, banyak orang hidup bagaikan murid setia hedonisme, bahkan yang terjadi saat ini adalah falsafah tersebut menjadi pegangan hidup oleh orang percaya.
Seks Bebas
Pada dasarnya kaum hedonis yang masuk dalam komunitas free sex akan menghalalkan segala cara dalam melakukan hubungan seks dan tak terbatas pada kelompok orang. Mereka tidak berpegang pada moralitas atau nilai-nilai manusiawi maupun agama. Suatu waktu mereka bisa berhubungan seksual dengan orang lain (kumpul kebo) dan di lain waktu mereka bisa menggauli keluarga sendiri (ekstramaritalsex) baik adik, kakak, atau keluarga terdekat lain. Selain ini juga merupakan suatu penyakit, Abu Al Ghifari mengatakan bahwa ini adalah perilaku hedonis masa kini
Menjadi Pecandu Narkoba
Sesungguhnya yang dicari oleh setiap hedonis adalah kenikmatan. Demikian juga bagi para pecandu narkoba. Hanya dengan satu alasan bahwa dengan menggunakannya maka mereka akan mendapat kenikmatan dan kebahagian. Di balik daya tarik dan khasiat dari narkotika tersebut, ternyata akhirnya mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi pengguna, baik, kesehatan, kehidupan keluarga, bahkan harus sering dibayar dengan nyawa. Hubungan antara narkotika dan hedonisme adalah dikarenakan oleh kejenuhan hidup yang sering dialami oleh pengguna tersebut, dan akhirnya jalan keluar didapati ketika seseorang mengkonsumsi pil atau serbuk penikmat. Beranjak dari pernyataan tersebut maka para pengguna narkoba sesungguhnya selalu menghindari penderitaan.
Kenyataan ini juga ditunjang oleh
Keranjingan Disko
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata disko mempunyai dua arti, Pertama,
Dugem adalah sebuah kenikmatan. Seperti cinta, seks, alkohol, judi, internet dan berbagai kenikmatan lain yang mencandu, bisa membuat orang kecanduan. Kecanduan ini muncul ketika dugem bukan lagi sebuah sarana untuk bersenang-senang atau sekadar melepas ketegangan, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Dugem sebagai satu istilah yang sangat familiar dan populer dikalangan orang-orang perkotaan. G. A. Divana Perdana mendefenisikan dugem sebagai berikut,
“Dugem sebagai satu istilah prokem khas anak muda, merujuk pada suatu dunia malam yang bernuansa kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sesaat.”
Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang keranjingan dugem (dunia gemerlap malam) atau istilah lainnya dulalip (dunia kelap kelip malam) atau keranjingan diskotik. Dugem adalah kebiasaan sebagian anak muda perkotaan mereka rata-rata berasal dari keluarga berada, dan gemar mengikuti berbagai tren gaya hidup yang lagi hot.” Entah sejak kapan perilaku hedonis yang dipakai istilah dugem mulai populer di kancah gaul anak-anak muda
Kalau diamati, penampilan anak-anak yang suka disko juga sangat khas. Mereka itu suka dandan modis, gemar begadang, punya bahasa pergaulan sendiri, dan tidak keberatan mengeluarkan uang (hingga berapa pun) demi membayar cover charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing (begitu mereka menyebut aktivitas kumpul-kumpul di tempat hiburan malam).
Kalau ditanya alasan mereka disko, jawabannya bisa beragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar