Sabtu, 14 Februari 2009

Hidup dalam Pengharapan

Hidup dalam masa kesultan saat ini. Krismon – kristal – krisdayanti. Bagi orang kriste n hidup dalam pengharapan. (Rom 15:13). Allah ingin kita berjalan dalamnnya (Rom 5:5) tidak menecewakan.

Ilustrasi: Seorang Profesor dan dua ekor tikus. Tikus membutuhkan pengharapan, apalagi manusia. Ciri-ciri orang yang hidup dalam pengaharapan:

1. Teguh dalam kesulitan --- mengapa karena memiliki cara pandang yang berbeda. Semua manusia memiliki kesulitan, tapi berbeda denagn orang berharap pada Tuhan karena punya cara pandang yang berbeda (Ib 6:19), diibaratkan sebuah jangkar. Saya teringat akan kisah Daud (1 Sam 30:1-6). Ayat emas 6 bukti keprcayaan dan penharapan dalam Tuhan, dan orang itu pasti teguh. Tidak cepat putus asa, patah semangat tapi kuat. Orang besar adalah orang yang teguh dalam menghadapi masalah. (Ilustrasi: kisah Julius Iglesias).

2. Yakin memiliki masa depan yang cerah --- Kasi membuat segalanya menjadi mudah, iman membuat segalanya menjadi mungkin, pengharapan membuat segalanya menjadi cerah. Janji Tuhan (Yer 29:11). Saya teringat ada seorang anak yang diberi nama anak sial ketika dia lahir ((I Taw 4:9:10). Nama Selamat, Cecep Gorbachev, Made in Hongkong. Nama sial. Orang bisa merencanakan kecelakaan namun Allah tidak pada kita. (Thomas A Edison, Abraham Lincoln sekolah hanya 4 bulan saja.

3. Bersyukur dalam segala keadaan --- ciri ketiga adalah tidak lupa berterima kasih atau bersyukur (Fil 1:3,5,12). Bahkan ketika dipenjara dengan silas pun tetap bersyukur Filipi.

Cirri orang yang hidup dalam pengharapan:

1. Bersukacita dalam kesesakan (Rom 12:12, Hab 3:17-19).

2. Pengharapan bias mempengaruhi kesehatan (Ams 17:22)

Dr An Cracker dari Australia mengatakan orang yang banyak tertawa lebih sedikit sakit daripada yang tegang. Saya percaya jika tertawa dijual di apotik maka akan laku dan dokter beri resep tertawalah 3 kali sehari setelah makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar