Senin, 19 April 2010

Permohonan doa dan kedaulatan Allah


Tulisan ini tidak bermaksud menjawab secara sempurna dan penuh segala pokok yang berkaitan dengan doa, tetapi melalui ceramah ini kita mencoba melihat sisi-sisi dari kehidupan doa yang seringkali lolos dari pengamatan banyak orang Kristen. Apa yang disajikan di sini dipandang penyusun sebagai ???hal yang penting??? dalam kehidupan doa seorang anak Tuhan yang ???normal???.
HAKIKAT DOA
Hakikat doa Kristen ialah suatu percakapan (dialog) antara kita dengan Allah yang benar, oleh sebab itu :
1. Berdoa adalah sarana manusia berhubungan dengan Allah.
2. Berdoa tidak sekedar mengucapkan kata-kata, bukan mengucapkan kata-kata yang kita anggap sebagai berkhasiat, sakti atau bertuah seperti mantera.
3. Berdoa adalah juga mendengarkan Allah berbicara kepada kita.
4. Berdoa tidak sekedar menyampaikan permohonan kepada Tuhan (permintaan hanya salah satu dari isi doa). Pada umumnya orang memandang doa itu identik dengan permohonan atau permintaan. Perlu dipertegas bahwa di dalam doa harus ada perjumpaan dua pribadi, yaitu pribadi Allah dan pribadi kita. Dalam perjumpaan tersebut terjadi dialog kongkrit. Percakapan dua arah, bukan satu arah.
PRINSIP PENGABULAN DOA (MAT 7:7-11)
1.Kesalahan Umum
Matius pasal 7:7-11 ini cukup terkenal dari banyak ayat terkenal lain dalam Alkitab, sebab dalam perikop ini terdapat ayat yang membicarakan mengenai pengabulan doa (khususnya yang terdapat dalam Mat 7 : 7-8), ayat inilah yang telah dijadikan banyak orang Kristen bagai semacam kunci untuk membuka pintu gudang kekayaan Tuhan dimana orang dapat mengambil apa saja yang diinginkan-nya).
Sering kali tanpa disadari konsep Alibaba dan Gudang harta karun menjadi dasar pengabulan doa. Itulah sebabnya ayat ini menjadi ayat favorit banyak orang. Satu hal yang harus diperhatikan bahwa banyak orang telah berbuat kesalahan besar yaitu melepaskan atau memisahkan ayat 7-8 dari konteksnya (ayat-ayat sesudahnya, yaitu ayat-ayat yang menyempurnakan dan melengkapi ay 7-8 seringkali diabaikan). Padahal ayat 7-8 tidak dapat dipisahkan dengan ayat 9-11. Perikop ini merupakan kesatuan pengajaran yang tidak dapat dipisahkan (Matius 7:7-11). Apabila kita mencoba memisahkan ayat 7-8 dari konteksnya (hubungan ayat sebelum dan sesudahnya), maka kita akan kehilangan pengertian yang benar dari ayat-ayat tersebut dan tidak mengerti hal doa itu. Karena kesalahan pengertian inilah maka banyak orang Kristen yang tidak mengerti mengapa doanya tidak dikabulkan Tuhan, lalu bersungut-sungut dan mempersalahkan Tuhan.
2.Sikap Allah Terhadap Permintaan
Dalam perikop ini ditunjukkan sikap-sikap Allah terhadap doa-doa kita sekaligus diajarkan kepada kita mengapa banyak doa yang tidak dijawab. Ada 3 kebenaran rohani yang indah terdapat di dalamnya :
a. Allah adalah pribadi yang pasti meresponi doa kita (ay.7-8).
Maksud meresponi di sini adalah menanggapi dengan serius terhadap setiap pergumulan kita yang kita bawa kepada Tuhan. Ay 7-8 ini menunjukkan bahwa Allah pasti meresponi doa-doa kita. Ia pasti menjawab. Perhatikan ! Tuhan tidak pernah tidak bereaksi terhadap permohonan anak-anak-Nya. Harus dimengerti meresponi di sini bukan berarti mengabulkan. Tidak semua doa itu dikabulkan Allah tetapi tidak ada doa yang tidak dijawab Allah.
Mintalah, maka akan diberikan. Tidak dikatakan dikabulkan. Terjemahan aslinya : dothesetai - it shall be given; bukan genesetai - dikabulkan. Apa yang diberikan belum tentu apa yang kita minta, tetapi pasti ada yang diberikan (yang diberikan tersebut adalah sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan kita dan kehendak-Nya). Kita harus dapat membedakan antara dikabulkan dan diberikan atau dijawab. Sering kali ayat 7-8 dijadikan sebagai jaminan atau patokan bahwa Tuhan pasti mengabulkan semua doa kita. Ini keliru.
Carilah maka....: Ada pergumulan untuk menemukan. Seolah-olah ada sesuatu yang hilang atau belum ditemukan. Yang dicari di sini dan yang belum ditemukan di sini bukan permintaan kita, tetapi kehendak-Nya. Di dalam menyampaikan permohonan kita dipanggil untuk mencari kehendak-Nya terlebih dahulu (apakah permintaan kita tersebut sesuai dengan kehendakNya atau tidak). Allah tidak pernah meluluskan atau mengabulkan permintaan seseorang yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam Yohanes 15:7 - Tuhan Yesus berkata tinggal di dalam Dia dulu, mengerti kehendak-Nya; apakah yang kita minta sesuai dengan kehendak-Nya, Bila permintaan kita sesuai dengan kehendak-Nya maka permintaan kita akan dikabulkan Allah. Allah tidak akan mengabulkan doa kita bila permintaan kita bertentangan dengan rencana-Nya. Tinggal di dalam Dia, agar kita mengerti rencana-Nya. Samuel mendoakan Saul (I Sam 15), tetapi Tuhan tidak mau menjawab sebab doanya sangat bertentangan dengan kehendak Allah dan tidak dapat ditolerir sama sekali. Demikian pula Yeremia dilarang oleh Tuhan untuk mendoakan bangsanya, sebab pada waktu itu Tuhan sudah menetapkan akan menghukum Yehuda melalui bangsa Babel. Dalam hal ini kita harus dapat membedakan antara berpikir positif (positif thinking) dan iman yang dari hati Allah. Berpikir positif bisa lahir dari sanubari manusia itu sendiri tetapi iman lahir dari hati Allah. Oleh sebab itu jangan mengimani apa yang bukan bagian kita, apa yang tidak disediakan Allah bagi kita.
Ketoklah pintu: Bila kita hendak meminta, harus melalui pintu. Bukan melalui jendela. Pintu itu adalah Tuhan Yesus. Ia sendiri berkata : Akulah pintu (Yoh 10:9). Tuhan menghendaki permintaan kita harus didasarkan dalam nama Tuhan Yesus (Yoh 14:13). Permintaan yang didengar dan dijawab Allah adalah permintaan dalam nama Tuhan Yesus, melalui Tuhan Yesus.
Maksudnya berdoa dalam nama Tuhan Yesus adalah : Bahwa keberanian kita menghampiri Allah yang Maha Kudus dan menyampaikan permohonan adalah oleh karena kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus. Hubungan kita telah dipulihkan oleh jembatan pengorbanan-Nya. Dengan ini kita yakin bahwa Allah mau menerima kita dan mendengar seruan kita. Sebab hanya ada satu saluran agar seseorang memperoleh segala yang baik dari Allah dan berkat-berkat-Nya, yaitu melalui Tuhan Yesus. Doa yang didengar Allah adalah doa yang dinaikkan oleh orang-orang yang mempunyai hubungan lekat dengan Tuhan Yesus sebagai saluran berkat Allah, sekaligus sebagai Juru Syafaat kita di hadapan Allah. Juru Syafaat kita hanya satu, yaitu Tuhan Yesus.
b. Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak menjadi kebutuhan kita (Matius 7:9-10)
Ini berarti Allah pasti memberikan apa yang kita minta asal permintaan itu sungguh-sungguh merupakan kebutuhan kita yang vital. Bicara mengenai roti dan ikan itu berbicara mengenai kehidupan pokok, kebutuhan vital. Mengapa Allah kadang tidak mengabulkan permintaan kita ? Sebab apa yang kita minta itu bukan kebutuhan vital kita. Biasanya permintaan yang bukan kebutuhan adalah hal-hal yang hanya untuk memuaskan hawa nafsu semata (Yak 4:3). Cobalah koreksi apa-apa saja yang pernah kita minta dari Tuhan atau sedang kita ajukan kepada Tuhan. Koreksi dengan jujur apakah sungguh itu kebutuhanmu atau sekedar hanya untuk memuaskan hawa nafsu. Seharusnya segala yang kita minta harus bertendensi ke arah kemuliaan bagi namaNya. Orang yang mempunyai dasar hati semacam ini tidak akan memaksakan kehendaknya kepada Tuhan. Hidupnya dalam penyerahan sepenuh.
c. Allah pasti memberikan yang baik bagi anak-anaknya (ay.11)
Ada orang Kristen yang ngomel sebab permintaannya kepada Tuhan tidak dikabulkan. Ia pikir Tuhan itu tidak peduli, masa bodoh terhadap masalahnya. Padahal Tuhan tidak mengabulkan doanya, karena permintaan orang tersebut membahayakan hidupnya. Tidak baik untuk dirinya. Kalau ada anak yang minta pisau dapur, orang tuanya pasti tidak memberikan sebab membahayakan. Sering kali apa yang kita pikir baik itu belum tentu baik. Konsep baik kita belum tentu baik benar dalam ukuran yang benar. Tetapi apa yang dianggap Allah baik pasti baik bagi kita. Banyak doa yang tidak dikabulkan oleh Allah sebab kalau dikabulkan membahayakan orang itu. Allah tidak mengabulkan doa yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Dan kehendak Allah tentu yang terbaik untuk kita.
ALLAH YANG BERDAULAT DAN BEBAS (Yesaya 40:13-19)
Melengkapi pembahasan mengenai doa maka perlulah kita belajar sekilas mengenai hakekat Allah, yang dalam hal ini harus dipahami oleh anak-anak Tuhan. Dengan kebenaran ini anak-anak Tuhan dapat membina terus menerus persekutuan dengan Allah dan bagaimana sepatutnya kita hidup bergaul dengan Allah dan bersikap terhadap-Nya. Tanpa disadari banyak orang yang terbawa kepada pengajaran tentang Allah yang tidak sehat yaitu penggambaran hakekat Allah yang keliru. Kekeliruan ini pada umumnya berasal dari pengajar-pengajar atau pengkhotbah-peng-khotbah Kristen yang tidak belajar dengan benar mengenai hakekat Allah. Hal ini terjadi khususnya atas pembicara-pembicara yang berasal dari agama lain sebelum menjadi Kristen dan pembicara-pembicara yang walaupun berasal dari orang Kristen tetapi tidak pernah belajar secara khusus dan sungguh-sungguh kebenaran Allah dalam Alkitab. Kekeliruan ini mempunyai dampak yang sangat negatif bagi banyak orang percaya.
Oleh mereka ini Tuhan digambarkan sebagai Allah yang mirip ilah-ilah agama- agama suku. Ini adalah konsep Allah yang tidak benar, tidak Alkitabiah. Oleh sebab itu cara mereka memperlakukan Allah sama seperti umat agama-agama non-Kristen memperlakukan ilah mereka. Tuhan acapkali digambarkan sebagai Allah yang dapat diatur dan dipengaruhi oleh kita. Pengaturan terhadap Allah dan cara-cara mempengaruhi Tuhan itu dengan berbagai cara. Dalam konteks kita orang kristen melalui beberapa sarana antara lain :
1. Liturgi atau upacara kebaktian.
2. Persembahan uang dan perpuluhan kita.
3. Melalui cara doa tertentu.
Satu hal penting yang harus kita mengerti dan terima bahwa Allah adalah yang berdaulat dan bebas. Ia bertindak dan bekerja sesuai dengan hakekatnya. Ia tidak pernah menyangkali hakekatnya itu.
Perhatikan ayat-ayat tersebut ini tersebut ini:
1. Yesaya 40:13-14 . Allah bukanlah Allah yang dapat diatur oleh siapapun dan dengan cara bagaimanapun.Tidak ada satu kuasapun dapat menekan Allah dan mengaturNya .Yesaya 40:25-26 menunjukkan bahwa Ia adalah Maha Kuat.
2. Allah adalah Allah yang Maha besar dan tidak dapat dipengaruhi oleh manusia (Yesaya 40:15-19). Ia bekerja sesuai dengan hakekat-Nya.Dan Ia tidak pernah menyang kali hakekatNya. Allah adalah Allah tidak berubah (Maleakhi 3:6). Oleh sebab itu langkah yang bijaksana yang kita lakukan adalah mempelajari dan mengenal Allah kita sehingga kita mengerti apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita. Allah adalah Allah yang bebas, Ia bebas dengan apa yang Ia rencanakan dan lakukan (bnd: Nahum 1:2-3 ; 7-8). Allah melawan musuh-musuh-Nya: (Siapa musuh Allah? hal ini harus kita tahu supaya kita jangan menjadi musuh Allah). Musuh Allah adalah :
1.Orang yang menjadi seteru salib. Menolak bertobat (Fil 3:18-19)
2.Orang yang congkak atau sombong (Yak 4: 6).Mengandalkan kekuatan sendiri dan mengandalkan kekuatan manusia.
3.Orang yang mengasihi dunia ini lebih dari mengasihi Tuhan (Yak 4:4 - persahabatan dengan dunia adalah permusuhan terhadap Allah).
Bila seseorang melakukan hal-hal ini, sekalipun ia memberi persembahan dan berbakti di gereja, memberi persembahan dan perpuluhan ia menjadikan dirinya musuh Allah. Hal-hal inilah yang merusak komunikasi dan dialog kita dengan Tuhan. hal inilah yang merusak doa kita. Tetapi berbahagialah orang yang menjadi sahabat Tuhan, kekasih Tuhan. Oleh sebab itu perhatikan beberapa hal sebagai jalan untuk membenahi hubungan kita dengan Tuhan agar kita memiliki komunikasi dengan Allah atau doa.
1. Membereskan dosa dengan Tuhan.
2. Hidup dalam pengandalan akan Allah yang hidup.
3.Mengasihi Tuhan yang ditunjukkan dengan melayani Tuhan. Orang seperti ini disebutkan Nahum sebagai mengungsi kepada Tuhan. Allah baik bagi mereka (Nahum 1: 7-8 Pada prinsipnya Ia adalah Allah yang penuh kasih, Hakekat Allah adalah Allah yang kasih adanya. Tidak perlu diragukan kasih dan pemeliharaan Allah bnd : Yesaya 40:27-31 ). Kerinduan hati Tuhan kalau kita dapat senantiasa bersekutu dengan Tuhan. Hidup dalam doa. Doa yang tidak berkeputusan.

1 komentar: