Senin, 11 Mei 2009

Menyimpang dari Hikmat


Bila Allah menawarkan untuk memberikan apapun yang anda inginkan, apakah yang ingin anda minta?
Pasti ada begitu banyak daftar perimntaan yang anda minta bagaikan serentetan semut merah yang sedang berbaris.

Ketika Salomo mendapatkan tawaran tersebut, ia meminta hikmat untuk membedakan antara yang baik dengan yang jahat sehingga ia dapat memimpin umat Allah dengan baik (I Raj 3:9). “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, “kata Allah kepada Salomo, “maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaan itu.” Ia bahkan berjanji untuk memberikan kepada Salomo “kekayaan dan kemuliaan” (11-13). Hingga hari ini Salomo diingat karena hikmat besar yang diberikan Allah kepadanya.

Salomo memulai pemerintahannya dengan ketaatan pada hikmat yang diperolehnya dan ambisi yang kuat dalam membangun Bait Allah yang luar biasa untuk menghormati Allah. Namun, sesuatu terjadi dalam hidupnya, kesukaan untuk hidup dengan hikmat Allah digeser dengan oleh ketertarikannya pada kekayaan dan posisi yang diberikan Allah padanya. Pernikahannya dengan wanita asing yang menyembah berhala, pada akhirnya membawa dirinya dan juga bangsanya pada pemujaan terhadap berhala.

Pelajaran ini jelas . Menjaga kasih kita pada Kristus dan hikmatNya yang sempurna adalah tujuan utama bagim kita yang ingin menyenangkan Allah dalam keseluruhan aspek hidup kita. Komitmen untuk mengikuti hikmat Allah yang berharga dan memampukan kita untuk menghindari kita dari penyimpangan yang telah menghancurkan Salomo. Marilah kita menjga hati kita untuk terus selaras dengan hikmat Allah dan taatilah perkataanNya. Itulah cara yang tepat untuk hidup. ChaPunK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar